
Sekarang simak deh ceritanya…
Cerita berawal Talyda (Marsya Timothy) pacar dari Gambir (Fachri Albar) yang hamil kemudian menggugurkan kandungannya. Janin tersebut dibawa pulang dan dimasukan ke dalam perut patung wanita hamil buatan Gambir. Kejadian itu terus menerus hingga mereka menikah dan Gambir tidak kuat lagi. Ibunya menyangka Gambir impoten karena Talyda tidak kunjung hamil, padahal sebenarnya Talyda selalu menggugurkan kandungannya karena memang dia tidak ingin mempunyai anak. Suatu pagi Gambir mendapati banyak pesan “Tolong Saya” dari seorang anak kecil laki-laki. Dia mencari tau siapa anak laki-laki yang meminta tolong kepadanya. Dan pada kenyataannya dia menemukan sebuah tempat HEROSASE yang memungkinkan membernya bisa menonton acara TV ilegal yang sadis, acara itu berasal dari kamera tersembunyi yang ditempatkan di rumah-rumah orang tanpa sepengetahuan pemilik rumah. Ternyata anak laki-laki yang meminta tolong kepadanya ada dalam acara TV itu dan disekap dan disiksa oleh kedua orang tuanya. Gambir pun curiga akan keterkaitan istrinya dengan bocah yang meminta tolong itu setelah dia mendengar suara percakapan istrinya dengan seseorang dari balik kamar mandi.
Hingga suatu hari disaat dia menggelar pameran karyanya, dia mendengar percakapan para tamunya seputar acara TV ilegal yang juga dia saksikan. Gambir pun bergegas menuju Herosase untuk mencari petunjuk untuk menyelamatkan anak kecil tersebut. Sialnya, Gambir justru menyaksikan adegan adak kecil tersebut membunuh kedua orang tuanya ketika sedang tidur di kamar dengan cara menyembelih leher keduanya kemudian menggorok lehernya sendiri hingga mati. Disaat itulah Gambir melihat menu acara TV yang disajikan dan melihat nama Talyda Sasongko, istrinya sendiri ikut dalam acara tersebut. Dia melihat kenyataan bahwa selama ini Talyda bersama Ibunya mengatur hidupnya. Ibunya menyuruh Talyda tidur dengan para sabahatnya sendiri dan Koh Jimmy, pemilik gallery selalu memerasnya dengan membuat patung wanita hamil yang di dalamnya ada janin.
Gambir pun menyusun suatu rencana dengan kedok makan malam di malam natal, mengundang Ibu, Koh Jimmy, para sahabatnya dan tentunya Istrinya. Pada saat mereka bersulang, tubuh Ibunya (Henidar Amroe), Koh Jimmy (Tio Pakusodewo), para sahabatnya Dandung (Ario Bayu) dan Rio(Otto Djauhari), Istrinya tidak bisa bergerak dan kaku karena racun yang dimasukan Gambir dalam wine. Mereka hanya bisa mendengar dan merasakan. Satu persatu Gambir membunuh mereka. Koh Jimmy dan para sahabatnya dibunuh dengan cara digorok lehernya, ibunya sendiri dibunuh dengan cara wajahnya dibenamkan dalam soup sedangkan istrinya ditembak di kepala. Jadilah di ruang makan kondisinya penuh darah dan mayat.
Akhirnya, ternyata semua itu hanya khayalan Gambir yang mendekam di rumah sakit jiwa karena membunuh kedua orang tuanya dengan pisau ketika tidur. dan Talyda adalah wartawan yang penasaran sama Gambir dan para sahabatnya adalah para pegawai di rumah sakit jiwa tersebut. Dan apada akhirnya Fahrie jadi sembuh dan ada adegan pengakuan dosa ala kristen di gereja dan Gambir jadi Romo-nya membahas dosa tidak kalau memebunuh orang tuanya.
Tak jauh beda dengan film KALA, dalam film yang diadaptasi dari nover thriller laris karya Sekar Ayu, Joko Anwar tetap menyuguhkan film yang menegangkan dan penuh dengan teka-teki yang harus dipecahkan, dan tentunya mengundang penasaran yang mendalam. Setiap adegan selalu mengundang teka-teki dan pertanyaan-pertanyaan yang bikin penasaran. Sangat sulit untuk kita tebak bagaimana jawaban dari semua teka-teki dan pertanyaan-pertanyaan itu. Dan ternyata endingnya pun jauh dari apa yang saya pikirkan. Sungguh luar biasa. Jempol sepuluh buat Joko Anwar. Tapi dalam film ini Joko mengambil setting yang berbeda dari film-filmnya sebelumnya, setting klasik alias retro jadi pilihan Joko karena memang dia menyukai hal yang berbau art.
Terus terang, saya puas banget setelah nonton film ini. Karena kangen saya terobati setelah menunggu lama Joko Anwar kembali menghasilkan film berbobot setara dengan Film KALA. Dan tentunya film ini sangat saya rekomendasikan untuk anda tonton.
Pesan saya, jangan membawa anak kecil untuk menikmati film ini, karena banyak sekali adegan pembantaian atau pembunuhan yang sadis. Seperti anak kecil yang membunuh kedua orang tuanya dengan sebilah pisau, begitu juga saat Gambir membunuh ibunya, para sahabatnya, koh Jimmy serta istrinya. Sungguh sangat sadis cara Gambir membunuh orang-orang tersebut. Begitu juga saat adegan siksaan yang dilakukan kedua orang tua anak kecil tersebut, sungguh tidak baik untuk disaksikan anak kecil.
Pemain : Fachri Albar, Marsha Timothy, Ariyo Bayu, Otto Djauhari, Tio Pakusadewo, Henidar Amroe
Sutradara : Joko Anwar
Penulis : Joko Anwar
Jenis Film : Thriller
Produser : Sheila Timothy
Produksi : Lifelike Pictures
Gambar diambil di web resmi: http://www.pintuterlarang.com/
Tak jauh beda dengan film KALA, dalam film yang diadaptasi dari nover thriller laris karya Sekar Ayu, Joko Anwar tetap menyuguhkan film yang menegangkan dan penuh dengan teka-teki yang harus dipecahkan, dan tentunya mengundang penasaran yang mendalam. Setiap adegan selalu mengundang teka-teki dan pertanyaan-pertanyaan yang bikin penasaran. Sangat sulit untuk kita tebak bagaimana jawaban dari semua teka-teki dan pertanyaan-pertanyaan itu. Dan ternyata endingnya pun jauh dari apa yang saya pikirkan. Sungguh luar biasa. Jempol sepuluh buat Joko Anwar. Tapi dalam film ini Joko mengambil setting yang berbeda dari film-filmnya sebelumnya, setting klasik alias retro jadi pilihan Joko karena memang dia menyukai hal yang berbau art.
Terus terang, saya puas banget setelah nonton film ini. Karena kangen saya terobati setelah menunggu lama Joko Anwar kembali menghasilkan film berbobot setara dengan Film KALA. Dan tentunya film ini sangat saya rekomendasikan untuk anda tonton.
Pesan saya, jangan membawa anak kecil untuk menikmati film ini, karena banyak sekali adegan pembantaian atau pembunuhan yang sadis. Seperti anak kecil yang membunuh kedua orang tuanya dengan sebilah pisau, begitu juga saat Gambir membunuh ibunya, para sahabatnya, koh Jimmy serta istrinya. Sungguh sangat sadis cara Gambir membunuh orang-orang tersebut. Begitu juga saat adegan siksaan yang dilakukan kedua orang tua anak kecil tersebut, sungguh tidak baik untuk disaksikan anak kecil.
Pemain : Fachri Albar, Marsha Timothy, Ariyo Bayu, Otto Djauhari, Tio Pakusadewo, Henidar Amroe
Sutradara : Joko Anwar
Penulis : Joko Anwar
Jenis Film : Thriller
Produser : Sheila Timothy
Produksi : Lifelike Pictures
Gambar diambil di web resmi: http://www.pintuterlarang.com/
hah?? bagussss?? ni mah pilem teraneh i've ever seen.. duh.. nyesel buang duit 15 rebu buat nonton yg beginian..mending nonton nyang laen di SUTOS.. huh..
ReplyDeletejiaaahhhhh... gara2 bawa nama sekar ayu seh aku jadi mau nonton,, padahal sebenernya ogah banget nonton pilem indo..
jadinya ya gini.. mak njeketek.. jemunuk..
(doh)
udha ah..kalu inget jadi gak mood ngapa2in.. *lebay mode on*
@ kacrut: adohhh, film ini bagus banget kaleeeee. koq aneh se? emang bingung c, kalo gak paham alur ceritanya!!!
ReplyDeletewew.. pintu terlarang film Thriller yah.. saya kira film horor gitu he..he..
ReplyDeleteGA MENDIDIK................ Wkwkwkkwkwkwkwk..... baca ceritanya di atas, aku langsung ga mood nonton mas...... bagusan tom n jerry keknya.... (ga nyambung)
ReplyDeleteAku sudah telanjur antipati ama film Indonesia.....
@ hryh77: hehehe nonton aja mas, bagus koq :D
ReplyDelete@ Syamsul Alam: loh, makanya mas bukan untuk ditonton anak2. namanya thriller ya gitu mas. kalo yg ini wajah lain film indonesia mas
Bukannya Tom n Jerry lebih sadis tuh.... coba liat tuhhh ada gak adegan Tom n Jerry yg mendidik?
kapan nich nonton nya???
ReplyDeletekok gak ngajak2......!!!
padahal biasanya kita nonton bareng khan......???
salam inax
lo kemarin sayah suda buka tulisan ini tapi kok ngga jadi baca ya *kemana lo Ro?*
ReplyDeletesek sek baca sek
wedew ngeri ahh pakai acara bunuh-bunuhan segala
ReplyDelete*merinding*
film tai kucing hahahahaha
ReplyDeletejarang2 film indonesia yang open ending (dan) jadi bahan diskusi sampe berhari-hari, malah ingin nonton kedua kalinya...bahkan beli dvd originalnya-- karena gw pribadi kecewa dengan sensor di bioskop jadi ingin lihat yg tanpa sensor---berharap dvdnya uncut version :)
salut untuk PinTer, joko anwar, dan cast-nya
saya sudah lihat trillernya. Kayaknya lumayan juga buat ditonton.. :)
ReplyDeletebaca ceritanya keren yah...tapi gimana cara nontonnya disini...hee..ntar kalo pulang deh
ReplyDeletejadi penasaran buat nonton
ReplyDeleteHmmm bro, gimana cara nya menilai kita itu penikmat film kelas atas ?
ReplyDeleteom benu,,
ReplyDeletekatax kamu abis buat pilm juga y,,
judulx,,
"lubang terlarang"
ehm,, jadi penasaran ne,, pengen tw jalan critax,,
kira2x lubangx capa y???!!!
wah malah belom nonton film ini, udah sering liat iklannya sih...kayaknya dark banget ya...
ReplyDeleteoh, ini tho yang u mau ngajak aku... hohohho...
ReplyDeletemau mau mau...
@ inax: ya sayang banget ya? kapan2 deh
ReplyDelete@ aR_eRos: tapi keren banget koq ros..
@ radith: emang gila neh film. emang c udah gak penting tuh Lembaga Sensor Film...
@ the fachia: monggo...buruan nonton
@ boyin: loh emangnya sekarang lagi ada di laut mana? :D
@ frendli: gak bakal rugi koq nonton filmnya
@ Syamsul Alam: loh... justru "dipukul berapa kalipun tidak akan mati" itu yg ngasih tau sama ank kecil, bahwa temennya kalo diukul berapa kalipun gak bakal mati. ITU KAN BAHAYA!!!
@ Raffaell: hmmm kalo peniknat film kelas atas ya suka ma film keren kek Pintu Terlarang ini :D
@ Blog Watcher: husshhhh
@ tukang Nggunem: yup... banyak gelap2annya
@ ndop: bukan ndoppp, jangan gr taaaa
mau dong filmnya..
ReplyDeletekayaknya, mau bagi2 IKEt sampai semarang neh Kang. Mauuukkk...
ReplyDeletebuset... tampak sadis filmnya... takut ah... hihihi
ReplyDeletegorok2an yg diakhir itu lho.. gak banget dah.. langsung bikin illfill..
ReplyDeletehahahahhahahahha
mending pilem barat lah.. sekali2 review pilem barat lah...
kalu masalah repiew si PNS emang paling TOP dah...
bisa merhatiin sampe detail banget.. hahahhahahha
eh..tau gak..aku baru nonton kemarin lo!
ReplyDeletepulangnya gak aku langsung doyan makan, masih kebayang2 darah bercucuran, sadis bgt...!!!
salam 1m03t
adegan pembunuhan dengan cara racun yang dimasukkan dalam wine dan menyebabkan yang meminumnya lumpuh sementara mirip dengan adegan di dalam Novel Rosario Murderer..
ReplyDeleteDan ini adegan yang asya suka..hehehe*SM.com*
jd penasaran nich ama filmnya...
ReplyDeleteabis ini gw tonton deh,..
kyknya masih lebih mendingan drpd film indo lain yang sdh tayang,...
@ KlikDana: silahkan nonton di bioskop
ReplyDelete@ gus: oh ya???!!!
@ ichanx: gak usah takut!!!
@ kacrut: ya saya akui, saya masih kalah sexy dengan PNS
@ Anonymous: hehehehe segitunya ya??? Berhasil banget ya filmnya!!!
@ Aal: jadi lucu campur menegangkan yaaa
@ debi: seeepp... jauh lebih mendingan
Wah, saya penasaran banget pengen nonton. Tapi sayang, di kota saya bioskopnya udah lama tutup :-(
ReplyDeleteNtar deh, nunggu VCD-nya aja. Saya udah nonton KALA. Keren banget tuh film. Kalo PINTU TERLARANG ini kayaknya dari sisi setting dan pengemasan juga gak jauh beda ama KALA ya mas.
Joko Anwar emang sutradara jempolan. Gak pasaran deh film-filmnya. Thx buat reviewnya yg komplit dan berbobot.
ngeriiiiiii ..
ReplyDeletega mauuu nontoooooon ..
huhuhuhuhu ..