
Akhirnya Jamila dimasukkan dalam penjara khusus perempuan yang dipimpin oleh seorang sipir perempuan yang sangat ditakuti bernama Ria (Christine Hakim). Nah, di penjara inilah cerita tentang siapa Jamila dan mengapa sampai bisa membunuh mulai dikisahkan. Dengan gaya cerita alur mundur diceritakan tentang Jamilah kecil dimana dijual oleh ayah kandungnya kepada seorang mucikari. Beruntung, sang ibu berhasil menyelamatkan putrinya yang masih berusia enam tahun. Ia pun dititipkan di rumah Bu Wardiman (Jajang C. Noer), salah satu keluarga terhormat di Jakarta. Disana dia mulai hidup berkecukupan. Dia sekolah, belajar mengaji, dan tekun sholat. Sayang, semua berubah ketika Jamila kecil beranjak dewasa. Keindahan tubuhnya membuat dua orang lelaki di keluarga Wardiman tergiur. Tanpa setahu Bu Wardiman, Jamila digilir setiap malam oleh kedua lelaki di keluarga tersebut. Akhirnya jamila geram juga dan membunuh kedua lelaki tersebut dan akhirnya kabur.
Dalam kaburnya, Jamila bertemu dengan Susi (Ria Irawan). Demi adiknya, Fatimah Jamila rela bekerja, tapi sayang di situlah Jamila malah benar-benar terjerumus. Dan akhirnya kisah berlanjut pada perdagangan anak dimana Fatimah juga terjerat dalam sindikat prostitusi anak.
Kembali lagi pada kisah Jamila dewasa, hujatan datang bertubi-tubi, namun seorang penulis muda bernama Ibrahim (Dwi Sasono) yang mencintainya, berjuang membelanya. Tapi sayang, pengacara yang dikirim Ibrahim selalu ditolak Jamila.
Acara persidangan Jamila menjadi lebih panas dan semakin kontroversial dengan kemunculan kepala golongan fanatik yang mengatas namakan ormas islam (Fauzi Baadilah) yang mendukung keras agar Jamila dihukum mati.
Komentar
Ratna Sarumpaet memang tidak bisa dijauhkan dengan tema perempuan. Karena memang dia adalah aktifis perempuan yang getol memperjuangkan hak-hak perempuan. Lewat film ini Ratna ingin menyindir para penguasa dengan apa yang terjadi di negeri ini karena banyaknya perdagangan anak dan perempuan.
Sepertinya film pertama yang disutradarai oleh Ratna Sarumpaet ini bertema cukup berat dan memang cukup beda dibanding dengan film-film yang selama ini menyajikan komedi dewasa, horor dan cerita tentang remaja. Tapi bagusnya Ratna mengemasnya dengan sedikit ngepop dan cukup bisa dicerna oleh berbagai kalangan penonton. Efeknya pesan moral yang terkandung dalam film ini bisa sampai pada penonton. Tapi sayang, saya melihat adegan-adegan di sini sedikit terbawa gaya panggung teater, ini dibuktikan gaya dialog Jamila yang diperankan Atiqah Hasiholan yang seperti berpuisi atau membaca sajak tertentu. Mungkin karena memang awalnya film ini diangkat dari panggung teater. Jadi sang sutradara kurang bisa menghilangkan gaya teaternya. Kecewanya lagi adalah pada ending yang sangat bisa ketebak, jadi kurang ada kejutan yang bisa membuat penonton terpengangah.
Akting Pemain
Walaupun gaya dalog Atiqah Hasiholan seperti membaca sajak tapi aktingnya cukup bisa diacungi jempol, sepertinya Atiqah sangat penguasai perannya. Pemain lain yang aktinganya bagus di sini adalah Christine Hakim, pas sekali gaya kejam dan ketusnya berperan sebagai ketua sipir perempuan. Di luar itu saya kurang suka akting yang dilakoni Fauzi Baadilah, kebagian peran ketua ormas islam yang mendukung hukuman mati. Saya melihat kurang pas saja gaya Fauzi, bukannya geram sama tokohnya, saya malah senyum-senyum melihat dia demo dan teriak-teriak jadi seorang demonstran.
Judul yang Kurang Pas
Dari awal sampai akhir, saya sama sekali tidak melihat sosok seorang presiden di film yang berdurasi 87 menit ini. Terlalu maksa memang memberi judul "Jamila dan Sang Presiden." Tidak ada adegan seorang presiden, tidak kelihatan sosok sang presidennya dan kata-kata presiden pun keluar hanya saat tentang penolakan Jamila mengajukan grasi pada presiden. Jadi, kata presiden pada judul adalah hanya menjadi nilai jual film ini saja.
Diluar itu semua fakta yang tidak bisa saya hindari adalah, Ratna Sarumpaet berhasil membuat saya merasa miris dan sedih. Yang mau nonton silahkan, yang tidak mau juga silahkan.
Keterangan Film Jamila dan Sang Presiden
Jenis Film : Drama
Produser : Ratna Sarumpaet, Ram Punjabi
Produksi : Satu Merah Panggung/mvp Pictures
Durasi : 87 menit
Sutradara : Ratna Sarumpaet