
DEFIANCE
Alasan nonton film ini dikarenakan punya cerita yang berlatar belakang Perang Dunia II, saya sangat suka dengan film yang berlatang belakang perang dan ceritanya diambil dari kisah nyata. Selain itu juga saya penasaran dengan akting Daniel Craig yang main di James Bond 2 fim terakhir. Karena saya cuma tahu akting dia di film James Bond saja, saya mau lihat bagaimana aktingnya di film lain.
Saya cukup kaget ternyata film ini full berkisah tentang orang yahudi. Kalau sebelumnya saya tahu kalau film ini adalah film yang berkisah tentang Yahudi mungkin saya akan berfikir berkali-kali untuk nonton walau pun dapat tiketnya dengan gratis.
Saya cukup kaget ternyata film ini full berkisah tentang orang yahudi. Kalau sebelumnya saya tahu kalau film ini adalah film yang berkisah tentang Yahudi mungkin saya akan berfikir berkali-kali untuk nonton walau pun dapat tiketnya dengan gratis.
Namanya juga film yang berkisah tentang Yahudi, Yahudinya kental banget di film ini. Dimana dikisahkan perjuangan orang Yahudi di Belarusia melawan kekejaman tentara Nazi Jerman. Budaya-budaya orang Yahudi juga banyak ditampilkan di film yang diangkat dari buku Nechama Tec’s Defiance: The Bielski Partisans ini. Seperti pada adegan pernikahan Saat Asael (adik Tuvia) dan Chayyah di situ digambarkan upacara pernikahan gaya orang Yahudi, yang mungkin kurang lebih seperti upacara pernikahan orang Kristen. Dan diiringi dengan lagu-lagu dan joget apa itu saya kurang faham namanya.
Ternyata prasangka saya salah. Kalau melihat dari poster yang ada di bioskop, sebelum nonton sudah membayangkan aksi perang-perangan dan tembak-tembakan ala James Bond gitu, atau seperti film yang full action yang cukup menegangkan atau membuat emosi penonton menyala. Tapi ternyata tidak, tembak-tembakan dan perang-perangannya di sini kurang, saya malah merasa lebih ke drama dan lebih banyak bercerita dibanding aksi hantam-hantaman (ternyata setelah saya lihat ternyata film ini memang bergenre Drama). Dan akhirnya tidak membuat emosi penonton menyala. Begitu juga pada kisah cinta, pada awalnya saya berfikir tidak akan ada cerita cinta di film ini, eh ternyata saya juga salah. Ada kisah cinta juga di sini, apalagi dilengkapi dengan adegan ranjangnya Truvia (Daniel Craig) dengan kekasihnya yang saya melihat mirip banget dengan adegan-adegan ranjang yang biasanya dilakukan oleh James Bond. Hmmm... mungkin Daniel tidak bisa terlalu lepas dengan gayanya James Bond saat bercinta. Tapi sayangnya cerita cinta di film ini hanya sekedar bumbu yang tidak lebih dari sekedar bumbu.
Pesan moral yang saya tangkap dalam film ini adalah kekuatan, usaha, kesabaran serta keimanan yang kuat pada tokohnya. Walaupun dalam keadaan apa pun kita tetap harus kuat. Dalam cobaan apa pun kita harus bisa melewatinya. Tidak ada yang tidak mungkin selagi kita berusaha semuanya pasti bisa. Apa salahnya sih mencoba. Pesan-pesan tersebut tersimpan dalam film yang berdurasi 120 menit ini. Hal itu dibuktikan seperti di adegan adik dari Tuvia yaitu Asael yang tidak putus asa di saat semuanya pada lemah dan menyerah karena harus berhadapan dengan tentara Nazi Jerman dan terjebak dengan rawa-rawa yang dalam. Akhirnya Asael tetap menyemangati para Yahudi untuk tetap kuat dan bertahan dan mencoba melewati rintangan tersebut dan akhirnya dengan semangat yang kuat akhirnya mereka bisa melewati rawa yang dalam tersebut walaupun pada awalnya mereka sudah putus asa.
Kesimpulannya, jika ingin film yang seru dan membuat emosi kita menyala-nyala dan film yang full action, film ini bukan pilihan yang tepat karena memang film ini film yang bergenre drama. Jadi anda jangan terkecoh dengan posternya. Begitu juga jika anda adalah orang muslim yang cukup kuat dan tidak suka dengan hal yang berbau di luar Islam apalagi Yahudi, saya melarang keras menonton film ini. Karena saya pastikan anda tidak bakalan suka dengan film ini. Hal itu hanya akan membuang ongkos dan waktu serta tenaga anda saja. Karena film ini hanya berkisah kebaikan orang Yahudi yang tentunya pro Yahudi.
Ternyata prasangka saya salah. Kalau melihat dari poster yang ada di bioskop, sebelum nonton sudah membayangkan aksi perang-perangan dan tembak-tembakan ala James Bond gitu, atau seperti film yang full action yang cukup menegangkan atau membuat emosi penonton menyala. Tapi ternyata tidak, tembak-tembakan dan perang-perangannya di sini kurang, saya malah merasa lebih ke drama dan lebih banyak bercerita dibanding aksi hantam-hantaman (ternyata setelah saya lihat ternyata film ini memang bergenre Drama). Dan akhirnya tidak membuat emosi penonton menyala. Begitu juga pada kisah cinta, pada awalnya saya berfikir tidak akan ada cerita cinta di film ini, eh ternyata saya juga salah. Ada kisah cinta juga di sini, apalagi dilengkapi dengan adegan ranjangnya Truvia (Daniel Craig) dengan kekasihnya yang saya melihat mirip banget dengan adegan-adegan ranjang yang biasanya dilakukan oleh James Bond. Hmmm... mungkin Daniel tidak bisa terlalu lepas dengan gayanya James Bond saat bercinta. Tapi sayangnya cerita cinta di film ini hanya sekedar bumbu yang tidak lebih dari sekedar bumbu.
Pesan moral yang saya tangkap dalam film ini adalah kekuatan, usaha, kesabaran serta keimanan yang kuat pada tokohnya. Walaupun dalam keadaan apa pun kita tetap harus kuat. Dalam cobaan apa pun kita harus bisa melewatinya. Tidak ada yang tidak mungkin selagi kita berusaha semuanya pasti bisa. Apa salahnya sih mencoba. Pesan-pesan tersebut tersimpan dalam film yang berdurasi 120 menit ini. Hal itu dibuktikan seperti di adegan adik dari Tuvia yaitu Asael yang tidak putus asa di saat semuanya pada lemah dan menyerah karena harus berhadapan dengan tentara Nazi Jerman dan terjebak dengan rawa-rawa yang dalam. Akhirnya Asael tetap menyemangati para Yahudi untuk tetap kuat dan bertahan dan mencoba melewati rintangan tersebut dan akhirnya dengan semangat yang kuat akhirnya mereka bisa melewati rawa yang dalam tersebut walaupun pada awalnya mereka sudah putus asa.
Kesimpulannya, jika ingin film yang seru dan membuat emosi kita menyala-nyala dan film yang full action, film ini bukan pilihan yang tepat karena memang film ini film yang bergenre drama. Jadi anda jangan terkecoh dengan posternya. Begitu juga jika anda adalah orang muslim yang cukup kuat dan tidak suka dengan hal yang berbau di luar Islam apalagi Yahudi, saya melarang keras menonton film ini. Karena saya pastikan anda tidak bakalan suka dengan film ini. Hal itu hanya akan membuang ongkos dan waktu serta tenaga anda saja. Karena film ini hanya berkisah kebaikan orang Yahudi yang tentunya pro Yahudi.
Keterangan Film:
Jenis Film : Drama
Produser : Edward Zwick, Pieter Jan Brugge
Produksi : Paramount Vantage
Durasi : 120
Pemain : Daniel Craig , Liev Schreiber, Jamie Bell, George Mackay, Alexa Davalos Sutradara : Edward Zwick
makasih infonya - karena too yahudi saya jadi males nontonnya
ReplyDeletewew.. padahal gambarnya keren yah tapi ternyata perangnya dikit ya mas he..he..
ReplyDeleteKetipu dong kalo gitu :) Oya, tadi malam saya juga nonton acara dokumenter tentang sejarah orang Yahudi dan peperangannnya dalam mengambil tanah Palestina (di TV One).
ReplyDeleteTernyata pada taun 1948 tuh Yahudi berperang habis-habisan melawan pasukan2 Arab di timur tengah. Dikisahkan sih mereka menang (gara-gara kurangnya persatuan antar bang Arab).
yah mending nonton pilem lain yang sejenis deh kalo gitu, males sama yahudi :(
ReplyDeletewudiikkkk...........aku belum nonton mas......tengs yaa mas inponya jadi penasaran nuy
ReplyDeletebegh begh begh ada adegan ranjangnya juga
ReplyDeletejadi penasaran nie *tampar eros 2009x*
ada-ada saja filemnya ya...bikin penasaran orang aja...
ReplyDeletewah makasih infonya...langsung cari vcd bajakannya wkwkwkw
ReplyDeleteemang jelek.. percuma gw dulu nonton pas midnite..
ReplyDeletegak bisa memuaskan gw..
berasa udah bayar pe*ek -sensor- 25rebu dan hasilnya dy kagak bisa buat gw klimax..
cuma pesan2 nya aja yg dapet. padahal yg gw butuhin bukan pesan2...
lebih dari itu..
gw pengen klimax...
gak ada di pilem ini..
hufh..
yep, gimana ya. seeflah buat referensi saya inih, solanya agak bingung juga untuk nonton film ini :)
ReplyDelete@ rio2000 - sibaho - aR_eRos : ok deh
ReplyDelete@ hryh77: nonton film jangan terkecoh dengan poster dan thriller
@ iskandaria: sayang ya
@ Berpikir dan Berjiwa besar - negeri hijau: masak sih penasaran???
@ bayu mukti: nonton di bioskop aja mikir apalagi bajakannya :) oh ya lupa di Madiun kan gak ada bioskop yaaa hehehe
@ kacrut: waduh cruttt, aku justru lebih rugi. nonton weekend di XXI Tunjungan tau brapa??? 35.000 boss. kalikan deh dengan 2. tekorRRR
@ J O N K: itulah fungsinya resensi :)
untung gak ngajak aku, nek ngajak yo ayo ayo aja tapi nggak mudeng pastinya...
ReplyDelete*sulit bisa memahami sebuah pilm nih, maklum otaknya di dengkul.. huhuhu...*
btw, suwun wis dipasang bannerku ituh.... heheheh... keknya menambah keren template blogmu deh.. huwakakaka...
hehehe..
ReplyDeletemangkanya, sebelum nonton cari dulu mas sinopsisnys. misal di www.21cineplex.com
diriku aja lum nnton tapi dah tau kok nih film brcrita ttg apa :D
btw, good post buat yg lum tau.
Wah .. lek ngomong film saya kurang mudeng maklum nggak pernah nonton ... selain di TV ...hee hee hee hee tapi klu ngomong adegan ranjang lumayan nyambung he hee hee
ReplyDeleteWah, Defiance? Saya udah lama nonton, DVD bajakannya... :D Jadi malu nih nonton bajakan.... :D Tapi ga ada terjemahannya, kacau...
ReplyDeleteEmang menceritakan yahudi nih... :(
Ini film yang capek kita melihatnya.
ReplyDeleteIde dasarnya sih bagus, tapi editingny agak bener jadi terasa monoton dan kayak film indonesia aja.
Mudah ketebak ekornya.
Adegan sexnya bener tuh, gak perlu ada. Konflik persaudaraan dan kelompok mungkin yang perlu dipertajam.
Jagoannya terlalu jago tuh. Padahal kalaiu dibuat lebih manusiawi lebih bagus.
Salam
Kalo aku memang gak suka film berbau Yahudi, apalagi film action atau perang yang musuhnya itu orang-orang arab (kayak irak atau afghanistan)...
ReplyDeletePadahal Amerika penjahat perangnya...
kebetulan udah di review, mau nonton tapi belum tau ini film apaan .. aq pikir kayk vampire2 gitu
ReplyDeletekebetulan saya gak suka nonton film. apalagi film bertema serius kayak gini. tapi....tks reviewnya ya.
ReplyDeletesalam kenal :)
ReplyDelete--
Yap..unsur 'propagandanya' emang keceng bgt..seakan2 yahudi adalah pihak yg paling dirugikan pada jaman PD II tsb..walo saya ga memungkiri adanya penyiksaan, tapi saya ragu akan adanya holocaust itu sbnrnya.. mgkn sama kaya kalau anda ntn "Schindler's List" --> kalo film ini murni drama, ga ada unsur action/tembak2anya.. hehehe
*padahal saya blm pernah ntn ni defiance.. kapan2 kalu ada uangnya baru mau beli dvdnya, hehehe
Wah, belum nonton...
ReplyDeleteTerima kasih reviewnya...
Wahhh... lum nonton nih...
ReplyDeleteDaniel Craig...
ReplyDelete:-*
Hihihihi.
Seneng dech kalo' nonton2...
ReplyDeletecman kadang nggak pernah sempet ...
tapi kalo ttg Yahudi..jadi males banget ya
pilem yang bakar bakaran biar emosi menyala nyala xxiixix...
ReplyDeleteAmbil hikmahnya saja deh kang.. pelm nya bagus ya...?
ReplyDeletePengen nonton deh curious neh...
makasih infonya
ReplyDeletebos
byme
jadi gak minat nonton filmnya :)
ReplyDeleteTerima ya award dari saya yang bernama Fabuluos blogger award.. thx...
ReplyDeleteberbau propagandakah film ini?
ReplyDeleteHehehe, emang "emosi" itu apa sih? Orang menangis tersedu-sedu itu juga merupakan ungkapan emosi lho, begitu juga orang tertawa lepas sampai terbahak-bahak. Sama halnya dengan orang marah-marah, itu juga bagian dari emosi. Jadi, emosi itu adalah ekspresi perasaan seseorang, bukan melulu marah atau tegang dan naik adrenalinnya.
ReplyDeleteHehehe, maaf kalo lancang. Cuma sekedar berbagi apa yang diketahui. :)
Satu lagi.
ReplyDeleteSaya rasa tidak bijak kita men-generalisir Yahudi sebagai orang jahat dan harus dimusuhi. Ya, memang kita marah atas tindakan mereka terhadap muslim di Palestina. Namun, harus diingat bahwa tindakan tersebut merupakan kebijakan negara Israel, bukan kehendak pribadi orang2 Yahudi yg menyerang itu. Namanya tentara, tentu harus mengikuti perintah atasan, bukan?
Saya tidak sedang membela Yahudi, tapi pikiran sempit yang men-generalisir Yahudi sebagai orang jahat yang harus dimusuhi merupakan sebuah kesalahan. Kalau begitu, kenapa pake Blogger dan Google? Bukankah salah satu pendiri Google adalah orang Yahudi?
So, be objective...
@ ndop: rugi ngejak awakmu ndop :)
ReplyDelete@ SandiasA: iya, kebetulan cuma liat posternya, saya kira action
@ Anton: wahhh
@ asopusitemus: terus nonton, cuma liat gambarnya aja???
@ eshape waskita: seppp, setujuuu
@ m4rp4un6 - Sang Cerpenis bercerita - Wongbagoes - HeLL-dA - Diah - Cebong Ipiet - byme - Cipzto: ya
@ Radith Prawira: makanya aku bingung, drama gak action juga
@ idotkontji - buJaNG: keputusan ada padamu
@ idotkontji: makasih ya
@ bayu nugroho: tidak brani bilang :)
@ Ecko, komentar 1: ya mas, saya tau apa itu emosi. Tapi bener koq mas, semua adegan yg ada emang datar-datar aja, kurang nendang mas. Jadi adegan sedihnya kurang bikin orang terharu, juga tidak ada adegan yg bikin orang tertawa terbahak-bahak. Dan yg saya maksud emosi yang menyala, karena memang saya tidak menemukan adegan yg seru!
ReplyDelete@ Ecko, komentar 2: waduhhh, saya jadi malu mas. Ternyata saya harus banyak belajar menulis dengan benar neh. Sebenarnya dosenku sudah ngajarkan untuk menulis dg objektif. Ternyata saya kebablasan, gara2 peristiwa Gaza. Hehehe...
Makasih banyak atas koreksinya mas Ecko.
Hmm... banyak memang film yahudi di hollywood. Saya pernah mencoba menerbitkan tulisan tentang misi Zionis dibalik film The Matrix, tapi karena saya pakai blogspot yang pemiliknya orang yahudi juga, sampai saat ini tulisan tersebut belum saya terbitkan padahal sudah jadi draft.
ReplyDeleteDi blog saya sendiri yang saya label FREEDOM WRITER karena kegemaran saya menulis dan kebetulan dulu saya pernah menerbitkan majalah lokal, ternyata ada film hollywood berjudul FREEDOM WRITERS. Isinya tentang yahudi dan holocaust juga, padahal saya gak berniat mau nyontek siapa-siapa, apalagi yahudi.
Hmmm.. mantaps... kayaknya harus nonton langsung nech.. hehehehe..
ReplyDeleteya udah deh, klo filmnya ngga bagus mah aku ngga jadi nontonnya....
ReplyDeletesalam kenal...
kunjungi blogku ya!!!
mampir bosss.......
ReplyDeletewalah masalah film aku nunggu bajakan dan translit bahasanya
ReplyDeleteSudah menyimpan film ini di hardis, tapi sampai sekarang belum tertonton juga :D
ReplyDeletemakasih atas informasinya..saya untungnya belum nonton..Saya tidak akan nonton karena filmnya berkisah tentang yahudi (zionis)
ReplyDeletehuh.. dua acungan jari tengah dah bwt yahudi..
ReplyDeletewah... info yang berguna... sy pasti akan nonton kalo ada pinjeman dvdnya... eh, orang dewasa boleh nonton pilem apa aja kan...? kan ada filternya, baik idiologi maupun psikologi... kan bisa nyaring..... ya kan bos...
ReplyDeletemakasih reviewnya mas... lebih suka nonton yg kocak aja deh drpd yg berbau sejarah dan setelah itu bikin sebel..
ReplyDeleteboleh nonton nih film...yahudi adalah umat terpilih,semua mengakui itu cuman masalahnya mereka dari dulu adalah umat yang kurang bersukur...jangan sampai kita seperti mereka.
ReplyDeletewaduh belum nonton nih tapi terima kasih reviewnya mas.. jadi tahu gambarannya..kpn nontonnya ??? nanti kalo ada yang minjemin VCDnya he..he..
ReplyDeleteaku dah nonton, gak nyangka tadinya klo itu film propaganda yahudi apalagi pas ditonton (di DVD sebelum masuk bioskop, bajakan pastinya hehehe) pas lagi hangat-hangatnya penyerangan Israel ke Palestina.
ReplyDeleteSecara umum filmnya memang bagus, gak membosankan dan (harusnya) mengharukan, hanya saja ya ituh... emosi agak terganggu krn momentnya keluar saat Israel jd pembantai.
trus yg ngganggu lagi :
DANIEL CRAIG muncul sbg mahluk yg bule abis, dgn rambut pirang dan mata biru, tapi berperan sbg yahudi? agak2 jaka sembung yaa.
Pemilihan tokoh keknya kurang tepat deh, jd gak mirip dgn sodara-sodara "kandung"nya (kecuali rambutnya dicat dulu dan matanya pake contact lens)
Sebenarnya ada sisi bagusnya juga nih film...
ReplyDeleteSisi survive yang ditonjolkan sangat bagus.
Meski kesal dengan kenyataan yang ada.
Org Yahudi itu benci dijajah tapi pengen ngejajah
Sh*T
This is my version :
http://kacamatafilm.blogspot.com/2009/02/defiance-kisah-nyata-yang-ironis-dengan.html
wah aq blm ntn tu
ReplyDeletebaguz po????????
balaez
kayakx smua film2 produksi Hollywood smuax disusupi faham Yahudi-Zionism.Krn setahu sy Hollywood tuh sdh dlm kekuasaan Yahudi internasional(Freemasonry),mulai dr pemegang saham,aktor,sutradara sampai penata lightingx.Tp ada jg bbrp aktris yg anti Yahudi,semisal Mel Gibson,tp karirx di dunia perfilman mulai merosot seiring dgn berbagai pernyataanx ttg kebencianx trhdp Yahudi di media.Sekilas b'kali kita tdk sadar klo film yg disajikan trsebut tujuannya tuk mensetting pola pikir kita,yg kesemuanya itu bermuara pd penciptaan sebuah Tatanan Dunia Baru(New World Order)bentukan Yahudi, yg mereka targetkan akan trjdi di thn 2012.Itulah knp bnyk mitos ttg thn 2012,kiamat lah,perubahan suhu lah,dll.Tp sebenarx adlh sbuah rncana besar yg sdh dirancang sedemikian rupa tuk membentuk dunia di bawah kendali Yahudi,atau peralihan dr Tatanan Dunia Lama mnuju Tatanan Dunia Baru model Yahudi-Zionim yg dimulai dr Palestina.Jd siap2 lah kita tuk mnyambut sbuah "Negara Adikuasa" baru menggantikan AS, yaitu negara "Israel Raya" yg laknat,dan smoga hal itu tdk trjadi. Mohon maap yg sebesar2nya klo tulisan ini tdk ada kaitannya dgn film krn sy cuman pengen sharing sj (apalagi sy bkn penggemar film).Trim's....
ReplyDelete