Saturday, February 21, 2009

Generasi Biru | Pantomim, Animasi, Dokumenter

Jujur saya bukan Slankers atau penyuka lagu-lagunya band sejuta penggemar, Slank. Karena kalau untuk band Indonesia saya condong lebih suka Padi dan Dewa yang lebih punya lagu yang berat, bukan lagu yang hanya teriak diiringi musik. Dan jelas saya nonton film ini bukan tertarik karena yang main adalah personil Slank atau Nadine Chandrawinata, tapi saya penasaran karena film ini digarap oleh Garin Nugroho dan sejumlah penggarap film yang hebat lainnya seperti John De Rantau dan Dosy Omar. Makanya penasaran seperti apa sih film musikal dari Garin Nugroho ini?

Sebelum nonton, bayangan saya terhadap film ini adalah akan seperti filmnya dari Dewa yang berjudul Kamulah Satu-satunya yang diperankan Nirina Zubir dan Junior Liem yang sangat menghibur. Tapi ternyata bayangan saya salah. Film ini adalah film
dokumenter dari Slank yang penuh dengan pantomim, animasi, tari-tarian dan cerita-cerita dibalik lagu-lagu Slank yang banyak bercerita tentang realita kehidupan asli Indonesia. Film ini banyak bercerita dengan video konser Slank di seluruh Indonesia dan Timor Leste lengkap dengan ulah Slankersnya. Dan inti dari gerakan-gerakan pantomim dan tari-tarian para pemain adalah menceritakan tentang Bimbim bertemu dengan tokoh anak kecil yang selalu sembunyi di bawah meja karena melihat orang tuanya diculik saat dia bermain di bawah meja. Kaka bertemu dengan Nadine (pemanis buatan di film ini), Ivan dan Ridho bertemu tokoh manusia binatang yang berperilaku seperti binatang karena pernah merasakan dihajar layaknya seekor binatang, sementara Abdi bertemu dengan tokoh ibu yang anak-anaknya diculik di masa reformasi. SLANK berusaha melawan berbagai bentuk kekerasan dan cekal yang menyebabkan trauma-trauma tersebut. Pada akhirnya mereka bisa bersama-sama keluar menuju pulau biru. Pulau tanpa kekerasan dan ancaman, penuh dengan kedamaian. Itu intinya, dengan diiringi beberapa lagu Slank dari album pertama sampai terakhir.

Kesimpulannya:
Bagi yang mengharapkan film yang seru atau menghibur saya sarankan jangan nonton film ini. Karena film ini hanyalah film dokumenter yang penuh dengan pantomim dan animasi. Untuk betah menonton film ini sampai habis, saya perlu perjuangan yang kuat. Karena disaat film ini mulai diputar saja saya sudah dihinggapi kebosenan yang besar. Mungkin jika saya nontonnya di Televisi saya akan pindah ke channel lain, dan cari acara yang jauh lebih menghibur. Tapi karena nontonnya di bioskop, sudah jauh-jauh dan capek-capek datang ke bioskop dan sudah mengeluarkan uang Rp. 40.000 (untuk 2 orang) saya berusaha betah nonton film ini sampai habis, walaupun sepupuku yang saya ajak nonton sudah merengek-rengek ngajak pulang. Karena saking bosennya saya sempat berfikir, koq ditayangkan di bioskop sih? Seharusnya yang seperti ini dimainkan di panggung teater, atau di jual lewat video CD atau ditayangkan di Televisi agar yang merasa bosen bisa langsung pindah channel.

Tapi bagi yang suka banget sama Slank, maniak banget sama Slank atau anda Slankers apalagi suka dengan yang berbau animasi, hmmm pasti suka deh sama film ini. Karena film ini Slank banget, banyak bercerita dari lagu-lagu salank sampai para Slankers di seluruh Indonesia sampai Timor Leste lengkap dengan berbagai video konsernya.

Dapat hadiah pin cantik

Oh ya, saya dapat hadiah pin loh. Tapi sayang cuma dapat 1 walau beli tiketnya 2. Hiks... hiks... hiks...

Jenis Film : Musikal
Produser : Ursula Tumiwa, Anastasia Rina
Produksi : Set Film Dan Shooting Star
Pemain :Kaka, Bimbim, Ivanka, Ridho, Abdee, Bunda Iffet, Nadine Chandrawinata, Ophy Nambe
Sutradara : Garin Nugroho, John De Rantau, Dosy Omar
Penulis : Garin Nugroho

20 comments:

  1. Hm.... saya sedikit banyak kurang suka musik dari slank. Mengajarkan kemalasan sih...... Masa, 'seandainya dunia tanpa duit?' Ga bakal ada orang yg mau kerja dunks...... Lagian, masalah ga akan selesai gitu aja..... heuheuheu........

    ReplyDelete
  2. aku malah baru tahu kalo ada film tentang slank

    ReplyDelete
  3. wew.. nice inpo nih.. tapi saya kurang suka film kaya ginian he..he..

    ReplyDelete
  4. sayangnya, filem musikal biasanya susah nyari penonton....

    ReplyDelete
  5. kemaren sempet liat prepiunya di berita,
    tp keknya ga sreg nonton pelem musikal... ;D

    ReplyDelete
  6. apapun yg dilakukan SLANK, SLANKER selalu dibelakang. PLUR

    ReplyDelete
  7. Weh, kayaknya film ini lebih kental unsur teaterikal-nya ya mas. Idealisme dalam konsepnya sangat kental kayaknya. Film-film kayak gini biasanya emang kurang komersil (kurang dalam hal unsur entertain-nya).

    Saya belum nonton sih, tapi udah sering liat trailernya. Kayaknya emang banyak pake bahasa non verbal yach. Liat aja Nadine yg nari-nari..hehe

    Ulasannya bagus dan berbobot mas. Saya suka baca ulasan film kayak gini.

    ReplyDelete
  8. @ Syamsul Alam: yup, saya juga gak suka

    @ ayahshiva: ya ini filmnya

    @ hryh77: yup, ngebosenin

    @ gus: setuju!!! walaupun banyak orang suka musik...

    @ frendli: timbang aja! berapa beratnya

    @ r1d0aja: kalo filmnya kek gini, ya kurang asik

    @ Roni 503: yup, slankers emang setia banget sama lank

    @ kafe28: ya, isinya cuma nari2. makasih mas... hehehe

    ReplyDelete
  9. untung belom nonton pilmnya .
    hehehehehehe ..

    makasii yaa mas , reviewnyaa ..

    ReplyDelete
  10. beuh slankers bgt ampe 2x nonton hihihih

    ReplyDelete
  11. UNTUNG AKU BATAL LIAT FILM INI

    PADAHAL BAYANGANKU FILM INI BAGUS, KARNA YANG MENGGARAP PARA SUTRADARA YANG HANDAL........!!!

    OH...YACH...KIRA2 FILM APA YANG BAGUS UNTUK BULAN INI YACH....????

    ReplyDelete
  12. good info,,, salam slanker. PLUR abiss

    ReplyDelete
  13. kalau kalian enggak suka film ini jangan penah mencelanya...coba apa kalian bisa buat film kaya gini?

    ReplyDelete
  14. kalian itu cuma bisa omomng doang

    ReplyDelete
  15. Sempat pengen nonton, tapi pas ke bioskop dah turun.... Kayanya emang ga laku ya?

    ReplyDelete
  16. @ runrunphii qhiichan: gak ada larangan u/ nonton kalau mau nonton, silahkan saiapa tau suka

    @ Dinan: hihihi, emang buat Slankers pas banget koq.

    @ Anonymous 1: gak selalu, Pintu Terlarang ok.

    @ nizarul fanani: PLUR

    @ Anonymous 2, 3: maaf ya mas, mbak, pak, ibu. saya sama sekali gak mencelanya. coba baca lagi review saya ini. namanya juga saya merevie, kalau saya tidak suka filmnya ya tulis tidak suka.

    Ya pasti, seorang kritikus film memang gak bisa bikin film.

    ReplyDelete
  17. @ Syamsul Alam : mungkin maksud anda lirik teng2 blues yg ini...

    Bangun tidur teng-teng habis mandi teng-teng
    minum kopi teng-teng baca koran teng-teng
    Tatap mentari di pagi ini teng-teng
    Mengapa hidup harus bangun pagi teng-teng

    Cari duit lagi banting tulang lagi sikut-sikut lagi
    Omong kosong lagi saat keringat di sekujur tubuh teng-teng
    Mengapa hidup penuh rutinitas teng-teng
    Lihat bulan teng-teng tetap bintang teng-teng
    Lampu kapal teng-teng angin malam teng-teng

    Saat ombak menuju ke arahku teng-teng
    Setiap hari dan sepanjang malam teng-teng

    Coba hidup nggak perlu uang
    Coba hidup nggak perlu titel
    Coba hidup nggak perlu chanel
    Coba hidup nggak ada perang ....
    Coba hidup nggak ada nyamuk
    Coba hidup nggak ada sampah
    Coba hidup nggak ada anjing ....gila ....

    YANG MANA YG MENGAJARKAN KEMALASAN ????

    ReplyDelete
  18. buat slanker tetep rock n roll
    semua yang di lakukan slank di mata slankers selalu mendapatkan dukungan
    asal sesuai dengan kebenaran
    LO HARSU GRAK ...
    slank udah banyak memberikan contoh yang baik
    buat para slanker se Indonesia
    sebagai contoh ikut melawan KORUPSI......
    dengan film ini slank mencoba membuktikan slank juga bisa.....
    Peace Love Unity Respect
    tetep PISS ( ga sampai terjadi salah paham )
    slank dalam darah ku...

    ReplyDelete
  19. HIDUP TENANG G ADA PERANG.MAKAN KENYANG NGAPAIN RIBUT,YA GAK?

    ReplyDelete

Setelah membaca tulisan di atas, jangan lupa tulis komentarnya yaaaa
Terima Kasih....

PENGUMUMAN!!! Kunjungi juga ya blog saya yang baru di http://rusabawean.com